Rabu, 24 Maret 2010

HUKUM DUNIA MAYA TAK BERSIFAT MAYA


Beberapa tahun belakangan ini marak sekali tentang berita penyeretan kasus-kasus yang berkaitan dengan hukum ITE(Informasi dan Transaksi Elektronika). Seperti yang telah diketahui,jika membicarakan hukum di Indonesia,sering membuat kita gemes sendiri. Terkadang masalah kecil terlalu dibesar-besarkan,sedangkan masalah besar seperti korupsi para pejabat malah tidak ditanggapi dengn tegas!!. Apalagi tentang masalah hukum dunia maya?apakah bersifat maya?.

Yang paling heboh tentang penyalah gunaan hukum ITE adalah kasus Prita Mulyasari melawan RS Omni Internasional. Kasus ini berawal dari kekecewaan Prita dengan pelayanan rumah sakit tersebut dan menuliskannya dalam milis pribadinya. RS Omni Internasional pun geram,dan melaporkan Prita dengan kasus pencemaran nama baik. Kasus ini sempat menarik simpati masyarakat,penggalangan koin Prita pun digerakkan untuk membantu Prita yang dikenakan denda 1 Milyar.

Selain kasus Prita,artis cantik Luna Maya pun sempat dilaporkan PWI terkait pencemaran nama baik. Caci makian yang dilakukan Luna Maya yang ditujukan untuk infotaiment di situs jejaring sosial Twitter,membuat pacar Ariel ini terancam dikenakan pasal 27 undang-undang ITE. Namun entah mengapa kasus ini seperti berlalu begitu saja. Sayapun tak tahu akhir dari kasus ini seperti apa…

Begitu banyak kasus tentang pencemaran nama baik lewat jejaring sosial yang selalu menyertakan pasal dalam undang-undang ITE,membuat saya prihatin. Jejaring sosial yang seharusnya mempererat silaturahmi dan memberikan banyak manfaat malah menjadi malapetaka. Seharusnya tanpa adanya UU ITE,pengguna internetpun bisa nyaman melakukan kegiatan saat berselancar di dunia maya apabila adanya kesadaran untuk mengontrol diri. Terlebih mengontrol kata-kata dalam menanggapi komentar maupun memberikan komentar. Usahakan jangan menuliskan apapun apabila dalam keadaan emosi. Karena bisa saja kata-kata tersebut menjadi boomerang.

“PIKIRKANLAH KATA-KATA YANG INGIN KAU UCAPKAN,NAMUN JANGAN KAU KATAKAN SEMUA YANG KAU PIKIRKAN”.

Kamis, 11 Maret 2010

KOMPUTER BIOLOGI YANG MAKIN CANGGIH

Keberhasilan film AVATAR meraih kategori film terlaris sepanjang masa membuat para maniak film dunia benar-benar merasa film ini memang cocok mendapatkannya. Segala yang ditampilkan film ini terasa sangat pas. Mulai dari segi cerita yang menarik,sound efek,animasi dan efek yang ditampilkanpun membuat para penikmat film betah menonton film yang berdurasi kurang lebih tiga jam ini.Yang membuat saya merasa tidak bosan menonton film ini adalah dari segi cerita dan gambaran teknologi masa depan. Cerita tentang pemindahan memori otak manusia ke memori otak avatar,sangat mengesankan bagi saya. Walaupun cerita tersebut hanya sebuah fiksi,tapi saya yakin perkembangan teknologi bisa mengubahnya menjadi kenyataan.

Bahkan kini generasi baru superkomputer yang mencoba untuk meniru bagaimana sel-sel otak berkomunikasi dan membangun jaringan syaraf versi digital. Tak tanggung-tanggung sekitar 2,6 juta dolar AS dikeluarkan untuk penelitian ini yang bertujuan untuk melakukan apa yang komputer tidak bisa, termasuk mengendalikan robot molekul kecil, dan memungkinkan juga membantu peningkatan reaksi obat-obatan terhadap sinyal kimia dari tubuh manusia. Tentunya penelitian ini bukan hanya sekedar fiksi yang ditampilkan adegan sebuah film. Penelitian ini NYATA!!!komputer biologi inipun bisa disebut sebagai sebuah masa depan dari super komputer. IT’S AMAZING!!!!!

Komputer biologi ini tidak akan mengganggu sel hidup. Sebaliknya, ia akan menggunakan bahan kimia yang secara spontan membentuk lapisan yang mirip dengan sel biologis, dan bahkan dapat melewati sinyal kimia. CANGGIH BANGET KAN???. Bisa dibilang sistem ini lebih mirip dengan otak manusia. Meskipun telah kita ketahui arsitektur komputer dan otak manusia sangat berbeda. Komputer bekerja secara serial dengan central processing unit berlaku sebagai prosesornya. Sedangkan otak manusia bekerja secara paralel dengan neuron (sel saraf) yang berjumlah sangat banyak yaitu sekitar 10^11 sebagai prosesornya. Walaupun begitu penelitian ini wajib diacungi jempol…

Namum bagaimanapun perkembangan teknologi masa depan,menurut saya sebaiknya dipikirkan dulu bagaimana efek yang akan ditimbulkan dari efek positif maupun efek negatif,jangan sampai penemuan yang telah diteliti dengan menghabiskan waktu,tenaga dan biaya malah menjadi senjata makan tuan.