Rabu, 23 Maret 2011

PERBEDAAN MD5 dengan SHA

  • Apasih MD5??

Dalam kriptografi, MD5 (Message-Digest algortihm 5) ialah fungsi hash kriptografik yang digunakan secara luas dengan menghasilkan message digest 128-bit. Pada standart Internet (RFC 1321), MD5 telah dimanfaatkan secara bermacam-macam pada aplikasi keamanan, dan MD5 juga umum digunakan untuk melakukan pengujian integritas sebuah file. MD5 digunakan secara luas dalam dunia perangkat lunak untuk menyediakan semacam jaminan bahwa file yang diambil (download) belum terdapat perubahan. Seorang user dapat membandingkan MD5 sum yang dipublikasikan dengan checksum dari file yang diambil. Dengan asumsi bahwa checksum yang dipublikasikan dapat dipercaya akan keasliannya, seorang user dapat secara yakin bahwa dile tersebut adalah file yang sama dengan file yang dirilis oleh para developer, jaminan perlindungan dari Trojan Horse dan virus komputer yang ditambahkan pada perangkat lunak. Bagaimanapun juga, seringkali kasus yangterjadi bahwa checksum yang dipublikasikan tidak dapat dipercaya (sebagai contoh, checksum didapat dari channel atau lokasi yang sama dengan tempat mengambil file), dalam hal ini MD5 hanya mampu melakukan error-checking. MD5 akan mengenali file yang didownload tidak sempurna, cacat atau tidak lengkap.

Langkah langkah pembuatan message digest pada MD5 adalah sebagai berikut :

1. Penambahan bit pengganjal (padding bits)

2. Penambahan nilai panjang pesan semula

3. Inisialisasi penyangga (buffer) MD

4. Pengolahan pesan dalam blok berukuran512 bit.


  • Lalu apasih SHA apa?

SHA merupakan sekumpulan fungsi hash didesain oleh National Security Agency dan dipublikasikan oleh NIST sebagai U.S Federal Information Processing Standard (FIPS). SHA merupakan singkatan dari Secure Hash Algorithm. SHS (Secure Hash Standard) merupakan standar yang mendefinisikan SHA. Ada banyak versi SHA. SHA-0, SHA-1, SHA-2. Sedangkan untuk SHA-2 terbagi lagi menjadi SHA-224, SHA-256, SHA-384, and SHA-512. Di sini hanya akan dibahas mengenai SHA-1. SHA-1 menghasilkan 160 bit message diggest dari pesan yang panjangnya kurang dari 264 bit.

Langkah-langkah proses SHA-1

secara garis besar adalah sebagai berikut :

1. Penambahan bit-bit pengganjal (paddingbits)

2. Penambahan nilai panjang pesan semula

3. Inisialisasi penyangga (buffer) MD

4. Pengelolaan pesan dalam blok berukuran 512 bit.


Perbedaannya antara MD5 dan SHA terletak pada jumlah nilai penyangga, jumlah looping dan hasil pesan message digest serta algoritma intinya.

source :
http://id.wikipedia.org/wiki/MD5
http://echo.or.id/forum/viewtopic.php?p=144342
http://www.informatika.org/~rinaldi/Kriptografi/2008-2009/Makalah2/MakalahIF3058-2009-b053.pdf




Sabtu, 19 Maret 2011

KENALAN DENGAN GAME ENGINE YUK!!!


Game Engine? Apasih game engine? Sering kita memainkan berbagai macam game, namun pernah ga sih kita memikirkan tentang seluk beluk game?. Mari kita mulai dari mengenal game engine…


Sebuah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk menciptakan dan pengembangan video game merupakan pengertian dari game engine. Pada dasarnya program game engine seluruhnya berorientasi objek. Inti dari sebuah game engine mencakup mesin render ( “renderer”) untuk 2D atau 3D grafis, mesin fisika atau tabrakan (dan tanggapan tabrakan), suara, script, animasi, kecerdasan buatan, jaringan, streaming, manajemen memori, threading, dukungan lokalisasi, dan adegan grafik.


Dengan kata lain dengan adanya game engine pembuatan dan pengembangan dalam suatu game akan lebih mudah. Dari mempermudah pembuatan bagian-bagian tertentu dalam game, membagi-bagi pengembangan game menjadi modul-modul tertentu, memudahkan kolaborasi antar pihak.


Berikut adalah itulah contoh-contoh game engine dari yang non komersil atau freeware (gratis) sampai yang commersial engine (berbayar).

1. Freeware game engine/open source game engine

  • Blender
  • Golden T Game Engine (GTGE)
  • DXFramework
  • Ogre
  • Aleph One
  • Axiom Engine
  • Allegro Library
  • Box2D
  • Build Engine
  • Cube
  • Cube 2
  • DarkPlaces
  • jMonkeyEngine (jME)
  • Panda3D
  • Sphere

2. Commercial engines/game engine berbayar (komersial)

  • Alamo
  • A.L.I.V.E
  • BigWorld
  • DXStudio
  • Dunia Engine
  • Euphoria
  • GameStudio
  • Jade Engine
  • Jedi
  • Medusa
  • RPG Maker VX
  • RPG Maker XP
  • RPG Maker 2003
  • RPG Maker 95
  • Vision Engine

Dari banyaknya contoh contoh game engine,yang saya pernah gunakan adalah Blender dan Ogre. Walaupun hanya membuat animasi sederhana. Tapi lumayanlah bisa di share..

1. Blender

Blender merupakan suatu game engine yang bersifat open source, software 3D suite yang merupakan salah satu software yang terlengkap diantara software2 open source lainnya. Pada tugas softskill semester sebelumnya saya sembat membuat tampilan tulisan UNIVERSITAS GUNADARMA dengan menggunakan blender dapat dilihat pada http://debbybeldhin.blogspot.com/2011/01/hasil-akhir-tugas-blender.html, walaupun masih dengan tampilan yang masih sangat simple. Untuk membuat game di Blender telah disediakan kemudahan oleh blender tanpa harus menggunakan “script”. Selain itu Blender menggunakan “Python” sebagai bahasa pemograman yang lebih mudah ketimbang menggunakan C++,C, dll. Namun untuk penguasaannya sangat membuntuhkan waktu lama karena memang agak sulit dipahami.


2. OGRE

Hampir sama dengan Blender, OGRE merupakan game engine yang open source. OGRE (Object-Oriented Graphics Rendering Engine) merupakan engine yang mendukung 3D Graphic. Merupakan game engine yang fleksibel dalam melakukan 3D Rendering, ditulis dalam bahasa C++ sehingga memudahkan pengembang untuk membangun game yang mendukung 3D Graphics. Salah satu kelebihan OGRE yang saya keyahui adalah proses render dapat dilakukan dengan baik meskipun dengan kartu grafis bawaan Intel. Namun kelemahannya adalah OGRE hanya sebuah rendering engine jika tidak dilengkapi dengan tool jaringan, suara dan lain sebagainya.


sumber :
http://haqisaurus.wordpress.com/2011/02/24/review-beberapa-game-engine/
http://putrikero.wordpress.com/2010/03/17/game-engine/